Selasa, 20 Maret 2018 adalah
dari pertama sosialisasi (prelaunching) sekaligus ujicoba penerapan Simkah
berbasis web di Indonesia yang diawali dari DKI Jakarta. Tampak sekali antusiasme kawan-kawan operator
simkah se-Indonesia dalam menanggapi dimulainya penggunaan Simkah (Sistem
Informasi Manajemen simkah) berbasis web tersebut, selama ini mereka terbiasa
menggunakan Simkah berbasis desktop yang offline. Antusias dan rasa penasaran
itu terungkap dalam beberapa Media Sosial yang digunakan oleh para operator
simkah. Ada yang menanyakan link aksesnya, ada yang sudah mencoba login dan
berhasil serta mencoba-coba fitur-fiturnya, adapula yang mencoba mengintip
source code datanya untuk mengetahui script validasi data NIK dan lain-lain.
Menurut Anwar Sa'adi selaku Kasubdit Mutu dan
Prasarana KUA, Simkah web ini mempunyai beberapa keunggulan antara lain :
- Aplikasi ini terintegrasi dengan data pada kementerian terkait secara nasional. Misalnya, Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) dari Kemdagri, Sistem Informasi PNBP Online (SIMPONI) dari Kemenkeu, dan Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) dari Mahkamah Agung.
- Saat mencetak buku nikah, akan keluar QR Code yang terkoneksi dengan aplikasi. Ini merupakan fitur security (keamanan) untuk menjaga buku nikah tidak mudah dipalsukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
- Laporan data nikah dan PNBP nikah-rujuk dapat dilihat secara real-time. Ini akan memudahkan monitoring pelaksanaan nikah secara nasional, termasuk dapat memantau ketersediaan buku nikah pada setiap wilayah.
- Pendaftaran nikah dapat dilakukan secara online. Catin dapat mengisi data awal dan booking jadwal nikah yang diinginkan. Namun demikian, catin tetap harus menyerahkan dokumen fisik kepada petugas KUA.
- Aplikasi ini juga menyajikan variabel data yang lebih banyak dengan kategori tertentu, misalnya data pernikahan berdasarkan usia, pendidikan, pekerjaan, dan lain-lain.
- Antar KUA terkoneksi secara realtime. Saat masyarakat mengajukan surat rekomendasi nikah dan legalisasi buku nikah, maka akan muncul notifikasi yang akan memudahkan masyarakat dalam pengurusan dokumen nikah dengan mudah, praktis, dan aman.
- User friendly dan mudah difahami sehingga tidak perlu bimtek berkali-kali.
Karena masih dalam tahap uji coba tentu banyak
sekali dijumpai kekurangan, kesalahan dan kegagalan eksekusi perintah dalam
aplikasi. Ini akan dijadikan sebagai bahan perbaikan aplikasi kedepannya. Akan tetapi,
dari tampilan dan menunya sudah memunculkan harapan baru terhadap Sistem
Informasi Manajemen Nikah akan adanya data terpusat, valid dan mudah diakses
dari berbagai perangkat baik oleh operator maupun masyarakat umum.
Dengan keunggulan-keunggulan dan berbagai macam fiturnya, aplikasi simkah web ini diharapkan nantinya bisa
menjadi trigger atas reformasi birokrasi di bidang pernikahan, misalnya :
- Paperless dalam pelaporan, bahkan KUA bisa tidak perlu membuat laporan bulanan lagi karena data sudah bisa diakses oleh instansi vertikal secara berjenjang.
- Penyederhanaan blangko persyaratan nikah. Blangko model N1, N2, N3, N4, N5 bisa diganti selembar surat keterangan saja karena fungsinya sudah tergantikan oleh validasi NIK dari SIAK.
- Pencairan honor dan transport petugas (Penghulu) tepat waktu. Laporan pelaksanaan tugas, siapa petugasnya, kapan dan di mana serta bukti penyetoran biaya nikah bisa diakses oleh Kemenag Kabupaten, Propinsi dan Pusat tentu bisa mempercepat proses pembayaran honor dan transport petugas pengawasan nikah yang selama ini selalu lama, lambat dan bahkan ada yang belum terbayarkan.
- Penyesuaian berbagai macam kebijakan yang berkaitan dengan pernikahan dan kepenghuluan.
Semua ini tentu butuh niatan
dan komitmen bersama untuk mewujudkannya, baik oleh masyarakat, operator simkah
dan pegawai di lingkungan KUA serta para pejabat dan pengambil keputusan di
lingkungan Kementerian Agama Kabupaten, Propinsi dan Pusat.
Post a Comment for "Semangat baru menyambut simkah baru"